Kamis, 20 Juni 2019


BAB II
PELAKSANAAN

1.    Deskripsi dan Ruang Lingkup Best Practice
1.1 Deskripsi Best Practice
Best Practice Best Practice merupakan laporan uraian hasil pengalaman nyata seorang guru dalam memecahkan masalah yang dijumpai sesuai dengan tujuan pembelajaran dan memiliki nilai bermanfaatan baik secara langsung untuk guru itu sendiri atau tidak langsung meliputi (peserta didik, masyarakat, Rekan sejawat lain nya). Best practice juga berisi cara pembaharuan atau berinovasi untuk meningkatkan sebuah pembelajaran di lingkungan sekolah  bagi guru itu sendiri. Sumber:       (https://www.halleykawistoro.com/2017/08/kata-pengantar-best-practice.html. Agustus 11.2017 )

1.2  Virlan Milenial
Virlan (Virtual melayani), merupakan sebuah kata yang secara spontanitas lahir dari ide penulis dan digunakan sebagai sebuah istilah media pembelajaran.
Milenial (juga dikenal sebagai Generasi Y, Gen Y atau Generasi Langgas[1]) adalah kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran, (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Milenial).
Virlan Milenial digunakan untuk mengakomodir beberapa aplikasi pembelajaran yang digunakan, diantaranya:
a.         QR Code
Kode QR atau biasa dikenal dengan istilah QR Code adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang Hal ini dikarenakan kemampuannya menyimpan data yang lebih besar daripada kode batang sehingga mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. Kode QR telah mendapatkan standardisasi internasional dan standardisasi dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan JIS-X-0510 dasasan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kode_QR)
 





Gambar 1. Bentuk QR Code
(Sumber Gambar: Foto DP  WhatsApp VC 81.3 SULUT)


Kegunaan dari QR Code ini, yaitu materi tentang peralatan restoran di sajikan dalam bentuk QR Code. Untuk cara melihatnya para siswa harus menginstal QR Code Scanner pada HP yang akan digunakan untuk mengakses materi.

 





Gambar 2. QR Code Scanner Aplikasi via HP




b.         Video Tutorial
Pada pembelajaran food and beverage materi peralatan restoran, menggunakan video tutorial dengan nama aplikasi yaitu faststone capture.
 





Gambar 3. Logo Aplikasi FastStone Capture

Melalui aplikasi ini, penulis membuat tutorial video tentang materi peralatan restoran secara bertahap. Salah satu contoh videonya dapat diakses pada link berikut: http://bit.ly/TutorialPeralatanRestoran (durasi 55:16)

c.         Aplikasi Webex
WebEx adalah sebuah aplikasi online yang dikembangkan oleh Cisco yang membuat para pengguna saling berkolaborasi lewat gambar, video, dan suara dari mana pun secara lebih mudah. WebEx mengkombinasikan komunikasi lewat Telepon dengan tampilan di layar Komputer.
Tidak perlu menghabiskan biaya untuk perjalanan dan melakukan pertemuan, cukup melalui Penjelajah web di meja masing-masing dan lebih produktif dibandingkan mengirim file yang akan didiskusikan lewat email. Tidak ada Perangkat keras yang harus dibeli, maupun Perangkat lunak yang harus diunduh. Dengan aplikasi ini, baik perusahaan maupun pengguna perorangan bisa mengurangi biaya operasional dan membuat pekerjaan lebih efisien. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Cisco_TelePresence)
 




Gambar 4. Logo Aplikasi Cisco Webex
Dalam proses pembelajaran food and beverage materi peralatan restoran, peserta didik menginstal cisco webex pada smartphone, dan penulis selaku guru mata pelajaran membagikan meeting link, meeting number, meeting password untuk diakses para siswa, guna mengikuti setiap materi secara virtual.

1.3  Penjelasan tentang Revolusi Industri 4.0
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0? Secara singkat, pengertian industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif. Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup manusia itu sendiri. Singkatnya, revolusi 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.
Berbicara Prinsip Rancangan Industri 4.0 dikutip dari Wikipedia, revolusi industri 4.0 memiliki empat prinsip yang memungkinkan setiap perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan berbagai skenario industri 4.0, diantaranya adalah:
1.        Interoperabilitas (kesesuaian); kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk terhubung dan saling berkomunikasi satu sama lain melalui media internet untuk segalanya (IoT) atau internet untuk khalayak (IoT).
2.        Transparansi Informasi; kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data sensor.
3.        Bantuan Teknis; pertama kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia mengumpulkan data dan membuat visualisasi agar dapat membuat keputusan yang bijak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu manusia melakukan berbagai tugas yang berat, tidak menyenangkan, atau tidak aman bagi manusia.
4.        Keputusan Mandiri; kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan dan melakukan tugas semandiri mungkin.

1.4  Peralatan Restoran
Peralatan yang digunakan dalam sebuah restoran dikelompokan menjadi lima bagian besar yaitu:
a.                  Silverware adalah peralatan makan yang terbuat dari bahan perak yang tahan terhadap karat.

 






Gambar 5. Cutleries (Silverware)
(Sumber Gambar: Jevery Paat, 2019:35)


b.                  Chinaware adalah peralatan makan yang biasanya terbuat dari keramik atau porselin.
 




Gambar 6. Jenis-jenis Chinaware
(Sumber Gambar: Jevery Paat, 2019:35-36)



c.                   Glassware adalah peralatan minum yang terbuat dari kaca termasuk di dalamnya segala jenis & bentuk gelas.
 







Gambar 7. Jenis-jenis Glassware
(Sumber Gambar: Jevery Paat, 2019:40)

d.                  Linen adalah segala macam peralatan yang terbuat dari kain, sedangkan stationary adalah segala peralatan yang terbuat dari kertas dan alat tulis menulis lainnya.
 



Gambar 8. Aneka Jenis Linen
(Sumber Gambar: Jevery Paat, 2019:44-45)

e.                   Table Accessories adalah alat yang diletakan di tengah-tengah meja tamu berfungsi sebagai peneman tamu dan juga untuk memperindah tampilan meja makan.
 



Gambar 9.  Table Accessories
(Sumber Gambar: Jevery Paat, 2019:46-47)




1.5  Ruang Lingkup Best Practice
a.    Subjek Best Practice
Adapun serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Tahuna pada Kelas XI Akomodasi Perhotelan yang berjumlah 25 Peserta Didik (Sesuai data pada tabel berikut).
No
Nama Siswa
L/P
1.
Fahtia Alting
P
2.
Rohit Wontami
L
3.
Yunus Gaghaube
L
4.
Andrew Katiandagho
L
5.
Alprine Tunena
P
6.
Mellyanti Metingga
P
7.
Wendri Ngongoru
L
8.
Gilbert Tindage
L
9.
Karmenita Papia
P
10.
Raty Dainga
P
11.
Obrin Tumpias
L
12.
Alfandi Pamikirang
L
13.
Abraham Takaliwuhang
L
14.
Taufiq Mabuka
L
15.
Morina Pukoliwutang
P
16.
Regina Mangaemba
P
17.
Juita Makaghiop
P
18.
Siti Paputungan
P
19.
Jourdi Sahabat
L
20.
Ravid Mamuko
L
21
Fitryani Umbur
P
22.
Nabila Lawendatu
P
23.
Reivan Maidangkay
L
24.
Aryanto Kagingge
L
25.
Elfira Manambe
P
Tabel 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas XI Akomodasi Perhotelan
(Sumber: Data siswa Kelas XI Akomodasi Perhotelan Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019)


b.    Waktu Pelaksanaan Best Practice
Adapun pelaksanaan kegiatan belajar dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019. Berdasarkan Spektrum pembelajaran Food and Beverage merupakan salah satu mata pelajaran Peminatan C3 yang diberikan pada Kelas XI Akomodasi Perhotelan. Dan materi Peralatan dan Perlengkapan Restoran diberikan pada Januari – Februari 2019 dengan durasi 4 tatap muka.
c.    Peralatan dan Bahan Best Practice
Dalam pelaksanaannya kegiatan belajar food and beverage pada materi peralatan restoran, menggunakan peralatan praktik berupa:
1.        Peralatan Restoran, berupa: Cutleries, Chinaware, Glassware, Linen, Table Accessories.
2.        Liquid Crystal Display (LCD), Laptop, Kabel Terminal, Smartphone/HP Android, Ear phone/head set, mini speaker.
3.        Kertas HVS, Spidol, Gunting, Penggaris.
4.        Koneksi internet (Wifi Nusantara), Paket Data (untuk mengakses internet).
5.        Printer

d.    Batasan materi Best Practice
Pada pelaksanaannya penulis membatasi pada materi peralatan restoran, yaitu: Silverware, Chinaware, Glassware, Linen, Table Accessories. Dengan menggunakan media Virlan Milenial diantaranya: QR Code, Video Tutorial, Aplikasi Webex. Dan dilaksanakan pada Kelas XI Akomodasi Perhotelan.
              
2.        Langkah-langkah Pelaksanaan Best Practice
Berikut ini langkah-langkah pelaksanaan Best Practice:
Ø  Pertemuan Pertama 25 Januari 2019
Peserta didik diberikan pres test di awal kegiatan belajar mengajar sebagai pengantar materi pembelajaran tentang peralatan dan perlengkapan restoran. Fokus pada pertemuan perdana ini ialah mengenai peralatan restoran yaitu klasifikasi 5 (lima) peralatan restoran dan contoh peralatannya yang disampaikan melalui video turotial. Diakhir kegiatan para siswa diberikan masing-masing 5 lembar kertas yang sudah dicetak dalam bentuk QR Code untuk dipelajari.
Ø  Pertemuan Kedua 1 Februari 2019
Pada tatap muka kedua ini peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang yang nantinya akan bertugas secara bergantian sebagai host, moderator, presenter dengan tugas masing-masing yang sudah dijelaskan sebelumnya. Artinya setiap siswa akan mendapat giliran bertugas sebagai  host, moderator, presenter. Materi yang dipresentasikan ialah tentang peralatan restoran. Diakhir kegiatan penulis melakukan evaluasi hasil pembelajaran untuk mempersiapkan kegiatan belajar pada pertemuan selanjutnya.
Ø  Pertemuan Ketiga 8 Februari 2019
Tatap muka kali ini, kegiatan belajar dikemas dengan situasi yang berbeda dimana kelas diatur berbentuk meeting class dengan penataan kursi dan meja saling berhadapan dengan tujuan untuk melaksanakan kegiatan presentasi pembelajaran tentang peralatan restoran. Alat yang digunakan yaitu LCD dan Laptop oleh guru dan para siswa menggunakan smartphone/HP Android masing-masing yang terlebih dahulu telah di instal aplikasi cisco webex meeting. Kegiatan belajar diikuti secara individu melalui video conference dengan mendengarkan presentasi dari guru dan siswa menyimak, aktifitas ini berlangsung secara online.
Pada akhir kegiatan penulis kembali melakukan analisis hasil belajar, untuk melakukan perbaikan terhadap hasil capaian belajar siswa sebagai pertimbangan melaksanakan kegiatan pada pertemuan selanjutnya.
Ø  Pertemuan Keempat 15 Februari 2019
Berdasarkan hasil tatap muka sebelumnya, dimana para siswa diberikan media pembelajaran berupa QR Code, Video Tutorial, dan Vicon melalui aplikasi webex. Pada tatap muka kali ini peserta didik diberikan tes secara individu melalui presentasi peralatan restoran untuk mengukur sejauh mana peserta didik Kelas XI Akomodasi Perhotelan memahami dan mengenal klasifikasi peralatan restoran serta jenis-jenis peralatan restoran berdasarkan klasifikasinya. Pada akhir kegiatan peserta didik diberikan post test secara online terkait materi peralatan restoran.





3.        Hasil yang Dicapai
Jumlah 25 Siswa (KKM = 79)
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
Pertemuan IV
Daya Serap
(60 %) 15 Siswa
Daya Serap
(72 %) 18 Siswa
Daya Serap
(84 %) 21 Siswa
Daya Serap
(88 %) 22 Siswa
Minat Belajar 
(32 %) 8 Siswa
Minat Belajar 
(48 %) 12 Siswa
Minat Belajar 
(68 %) 17 Siswa
Minat Belajar 
(80 %) 20 Siswa
Hasil Belajar
(79 %) 8 Siswa
Hasil Belajar
(81 %) 12 Siswa
Hasil Belajar
(81.41) 17 Siswa
Hasil Belajar
(83.90) 22 Siswa
57 %
67 %
77.80 %
83.97 %
RATA-RATA
Catatan:
3 Siswa Tidak Mengikuti Kegiatan Belajar Dari Pertemuan I S.D Pertemuan IV
Atas Nama: Reivan Maidangkay (L), Aryanto Kagingge (L), Elvira Manambe (P)

Tabel 2. Capaian Hasil Belajar Siswa Kelas XI Akomodasi Perhotelan
(Sumber: Penelitian tahun 2019, Jevery Paat)


4.        Nilai penting dan Kebaruan Best Practice yang telah dilaksanakan
Berdasarkan hasil yang dicapai, seperti data pada tabel 2. Maka dapat diuraikan beberapa hal sebagai berikut:
4.1     Daya Serap Siswa
-            Pada pertemuan pertama dari 25 siswa hanya 15 siswa (60 %) yang mengikuti kegiatan pre test.
-            Pada pertemuan kedua dari 25 siswa hadir 18 siswa (72 %) yang mengikuti kegiatan belajar.
-            Pada pertemuan ketiga dari 25 siswa hadir 21 siswa (84 %) yang mengikuti proses belajar mengajar.
-            Pada pertemuan keempat dari 25 siswa hadir 22 siswa (88 %) yang aktif mengikuti proses belajar mengajar.
4.2     Minat Belajar Siswa
-            Pada pertemuan I, presentasi minat belajar (32 %) atau hanya 8 dari 25 siswa terdaftar.
-            Pada pertemuan II, presentasi minat belajar (48 %) total 12 dari 25 siswa terdaftar.
-            Pada pertemuan III, presentasi minat belajar (68 %) total 17 dari 25 siswa terdaftar.
-            Pada pertemuan IV, presentasi minat belajar (80 %) atau 20 dari 25 siswa terdaftar.
4.3     Hasil Belajar Siswa
-            Pada pertemuan I, presentasi hasil belajar (79 %) yaitu 8 siswa mencapai KKM dari 25 siswa.
-            Pada pertemuan II, presentasi hasil belajar (81 %) yaitu 12 siswa mencapai KKM dari 25 siswa.
-            Pada pertemuan III, presentasi hasil belajar (81.41 %) yaitu 17 siswa mencapai KKM dari 25 siswa.
-            Pada pertemuan IV, presentasi hasil belajar (83.90 %) yaitu 22 siswa mencapai KKM dari 25 siswa.

Dari hasil uraian maka komponen Daya Serap mengalami peningkatan dari pertemuan I 60 %, pertemuan II 72 %, pertemuan III 84 %, Pertemuan IV 88 %. Minat belajar juga mengalami peningkatan dari pertemuan I 32 %, pertemuan II 48 %, pertemuan III 68 %, pertemuan IV 80 %. Dan hasil belajar menunjukkan peningkatan yang signifikan dari pertemuan I 79 %, pertemuan II, 81 %, pertemuan III 81.41 %, pertemuan IV 83,90 %.
Adapun nilai tambah dari hasil yang dicapai, ialah dari setiap komponen (daya serap, minat belajar, hasil belajar) pada setiap pertemuan terjadi peningkatan presentasi rata-rata, yaitu: pertemuan I (57 %), pertemuan II (67 %), pertemuan III (77.80 %), pertemuan IV (83.97 %).
Dengan demikian maka terbukti bahwa melalui virlan (virtual melayani) dengan penggunaan QR Code, Video Tutorial, Aplikasi Cisco Webex pada mata pelajaran Food and Beverage dengan materi peralatan restoran dapat meningkatkan presentasi daya serap, minat belajar, dan hasil belajar siswa Kelas XI Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 2 Tahuna pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019.
        
5.        Faktor-faktor pendukung dan penghambat
1.         Faktor pendukung
1.1    Sarana dan Prasarana
-       Ruang Kelas untuk melaksanakan kegiatan belajar mengejar
-       Peralatan berupa media pembelajaran: LCD, Kabel Terminal, Komputer
-       Wifi Nusantara (PSN)
-       Alat Tulis Menulis, dan Alat Tulis Kantor
-       Listrik
1.2    Sumber daya manusia
-       Peserta Didik Kelas XI Akomodasi Perhotelan
-       Guru Akomodasi Perhotelan

2.         Faktor penghambat
2.1    Sarana Prasarana
-       Jangkauan Wifi Nusantara yang tidak sampai ke ruang kelas.
-       Jaringan 4G yang sering kurang stabil
-       Laboratorium Komputer yang tidak menunjang dari jumlah komputer
-       Belum semua siswa mempunyai smartphone/HP android
2.2    Sumber daya manusia
-       Hal teknis lainnya terkait karakter siswa yang kurang disiplin

6.        Tindak Lanjut
Setelah proses kegiatan belajar mengajar selesai, dilanjutkan menulis Best Practice. Penulis sebagai guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sangat berharap para siswa nantinya akan terus mengembangkan diri dalam berbagai ilmu pengetahuan teristimewah pemahaman akan peralatan restoran.
Karena nantinya ketika akan naik  Kelas XII meraka akan melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin), dan haparan ilmu yang didapat bisa diterapkan di saat melaksanakan praktik kerja di hotel.
Dan sebagai guru ke depan akan terus berupaya mengembangkan inovasi pembelajaran Virlan Milenial berbasis revolusi industri 4.0 melalui pemanfaatan fitur-fitur aplikasi (QR Code, Video Turotial, Aplikasi Cisco Webex).  
Karena di era milenial saat ini para generasi muda (siswa) lebih cenderung memanfaatkan smartphone/android dalam mengakses berbagai situs media sosial. Disinilah kesempatan penulis dengan melihat peluang bahwa melalui metode pembelajaran ini dapat meningkatkan kreatifitas belajar. Sehingga aplikasi yang digunakan dalam proses belajar mengajar ini dapat dikembangkan sebagai sarana pembelajaran dan komunikasi secara online.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAPEL INDUSTRI PERHOTELAN (PERTEMUAN 6) SENIN, 15 FEBRUARI 2021

 KOMPETENSI DASAR: 3.6 Memahami Tipe-Tipe Hotel 4.6 Melakukan Pengelompokkan Tipe-Tipe Hotel MATERI INTI: KLASIFIKASI HOTEL C. UKURAN KAMA...