Jumat, 21 Juni 2019


A.       Latar Belakang  
Pendidikan Nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan itu, didalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional disebutkan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 
Pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespon kebutuhan revolusi industri keempat dimana manusia dan mesin di selaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru. Pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan tantangan dan kebutuhan pada era sekarang ini. Kurikulum yang membuka akses bagi generasi milenial mendapatkan ilmu dan pelatihan untuk menjadi pekerja yang kompetitif dan produktif.
Berbicara masalah revolusi industri 4.0 dan kaitannya dengan pendidikan  tentu saja dunia pendidikan adalah hal yang utama dan sentral untuk mengikuti arus revolusi industri ini karena akan mencetak dan menghasilkan generasi-generasi berkualitas yang akan mengisi revolusi industri 4.0. Pendidikan di era revolusi industri 4.0 berupa perubahan dari cara belajar, pola berpikir serta cara bertindak para peserta didik dalam mengembangkan inovasi kreatif berbagai bidang.
Seiring dengan perkembangan informasi dan telekomunikasi di era milenial, sangat berpengaruh positif terhadap proses pembelajaran dimana media informasi berbasis virtual merupakan sarana untuk mengakses informasi melalui media sosial. Sebagai Guru produktif, penulis terus berinovasi dalam rangka mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang merupakan sebuah realita di era revolusi industri 4.0 dengan mengkolaborasikan sebuah ide melalui pemanfaatan aplikasi pada proses pembelajaran produktif akomodasi perhotelan.
Revolusi industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber (Sumber: https://www.maxmanroe.com/revolusi-industri-4-0.html).
Pembelajaran kreatif dan produktif merupakan model yang dikembangkan dengan mengacu kepada berbagai teori/pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Teori dan pendekatan tersebut, antara lain belajar aktif, belajar kreatif, pendekatan konstruktif, serta belajar kolaboratif dan kooperatif. Karakteristik penting dari setiap teori/pendekatan tersebut diintegrasikan sehingga menghasilkan satu model yang memungkinkan siswa mengembangkan kreativitas serta menghasilkan sesuatu sebagai produk yang bersumber dari pemahaman siswa terhadap konsep yang sedang dikaji.
Sebuah restoran tentu harus memperhatikan peralatan yang mereka miliki, karena menciptakan perlengkapan yang memadai dan alat-alat yang mencukupi adalah faktor yang sangat menunjang keberhasilan usaha sebuah restoran. Setiap tamu yang datang ke restoran akan memperoleh kesan yang baik dengan suasana menyenangkan apabila didapati perabot ruang makan yang tepat dan peralatan hidang yang memadai. Perabot yang menarik bukan ditentukan oleh sifatnya yang antik, harga yang mahal atau modelnya yang modern. Perabot akan tampak indah bila ukuran perabot disesuaikan dengan luas ruangan. Hal ini akan menimbulkan kenyamanan bagi tamu. Selain itu, ruang makan tampak tidak terlalu penuh sehingga memberi keleluasaan bergerak dalam memberi pelayanan pada tamu.
Rancangan perabot makan harus dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi staf dan pelanggan. Meja dan kursi ditata sesuai ketentuan perusahaan, dapat juga meja kursi ditata sesuai keinginan tamu. Peralatan restoran secara umum terdiri dari cutllery, silverware,  chinaware, glassware, service equipment, furniture, linen, stationary, entertainment equipment. Peralatan restoran harus dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan restoran.
Pemilihan peralatan restoran ditentukan oleh hal-hal berikut ini: 1). Jumlah tamu yang akan datang, 2). Cara penyajian makanan, 3). Denah dari ruang makan (lay out), 4). Mudah disimpan dan jika rusak mudah diperbaiki, 5). Model dan warna yang diinginkan, 6). Disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan (restoran). (Sumber: Jevery Paat, 2019:29)
Melihat hal ini, penulis yang mengampu mata pelajaran Food and Beverage di Kelas XI Perhotelan mengkolaborasikan materi pembelajaran pengenalan peralatan restoran melalui pemanfaatan media smart phone dengan beberapa aplikasi pembelajaran, dengan harapan materi pembelajaran mudah di serap, minat belajar siswa meningkat, dan hasil prestasi belajar mereka mengalami peningkatan. Berdasarkan latar belakang di atas maka judul Best Practice ialah: “Virlan Milenial Untuk Pengenalan Peralatan Restoran”
(Jevery Paat, 21/06/2019)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAPEL INDUSTRI PERHOTELAN (PERTEMUAN 6) SENIN, 15 FEBRUARI 2021

 KOMPETENSI DASAR: 3.6 Memahami Tipe-Tipe Hotel 4.6 Melakukan Pengelompokkan Tipe-Tipe Hotel MATERI INTI: KLASIFIKASI HOTEL C. UKURAN KAMA...