A.
Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan itu, didalam undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
disebutkan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespon kebutuhan
revolusi industri keempat dimana manusia dan mesin di selaraskan untuk
mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan
inovasi baru. Pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, menyesuaikan kurikulum
pendidikan dengan tantangan dan kebutuhan pada era sekarang ini. Kurikulum yang
membuka akses bagi generasi milenial mendapatkan ilmu dan pelatihan untuk
menjadi pekerja yang kompetitif dan produktif.
Berbicara masalah revolusi industri 4.0 dan kaitannya
dengan pendidikan tentu saja dunia
pendidikan adalah hal yang utama dan sentral untuk mengikuti arus revolusi
industri ini karena akan mencetak dan menghasilkan generasi-generasi
berkualitas yang akan mengisi revolusi industri 4.0. Pendidikan di era revolusi
industri 4.0 berupa perubahan dari cara belajar, pola berpikir serta cara
bertindak para peserta didik dalam mengembangkan inovasi kreatif berbagai
bidang.
(Sumber:https://www.kompasiana.com/holsthea/5c680a2dab12ae76bf4a33e5/pendidikan-era-revolusi-industri-4-o)
Seiring dengan perkembangan informasi dan
telekomunikasi di era milenial, sangat berpengaruh positif terhadap proses pembelajaran
dimana media informasi berbasis virtual merupakan sarana untuk mengakses
informasi melalui media sosial. Sebagai Guru produktif, penulis terus
berinovasi dalam rangka mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang
merupakan sebuah realita di era revolusi industri 4.0 dengan mengkolaborasikan
sebuah ide melalui pemanfaatan aplikasi pada proses pembelajaran produktif
akomodasi perhotelan.
Revolusi industri 4.0 adalah tren di dunia industri
yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber (Sumber: https://www.maxmanroe.com/revolusi-industri-4-0.html).
Pembelajaran kreatif dan produktif merupakan model
yang dikembangkan dengan mengacu kepada berbagai teori/pendekatan pembelajaran
yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Teori
dan pendekatan tersebut, antara lain belajar aktif, belajar kreatif, pendekatan
konstruktif, serta belajar kolaboratif dan kooperatif. Karakteristik penting
dari setiap teori/pendekatan tersebut diintegrasikan sehingga menghasilkan satu
model yang memungkinkan siswa mengembangkan kreativitas serta menghasilkan sesuatu
sebagai produk yang bersumber dari pemahaman siswa terhadap konsep yang sedang
dikaji.
Sebuah restoran tentu harus memperhatikan peralatan
yang mereka miliki, karena menciptakan perlengkapan yang memadai dan alat-alat
yang mencukupi adalah faktor yang sangat menunjang keberhasilan usaha sebuah
restoran. Setiap tamu yang datang ke restoran akan memperoleh kesan yang baik
dengan suasana menyenangkan apabila didapati perabot ruang makan yang tepat dan
peralatan hidang yang memadai. Perabot yang menarik bukan ditentukan oleh
sifatnya yang antik, harga yang mahal atau modelnya yang modern. Perabot akan
tampak indah bila ukuran perabot disesuaikan dengan luas ruangan. Hal ini akan
menimbulkan kenyamanan bagi tamu. Selain itu, ruang makan tampak tidak terlalu
penuh sehingga memberi keleluasaan bergerak dalam memberi pelayanan pada tamu.
Rancangan perabot makan harus dapat memberikan
kenyamanan dan keselamatan bagi staf dan pelanggan. Meja dan kursi ditata
sesuai ketentuan perusahaan, dapat juga meja kursi ditata sesuai keinginan
tamu. Peralatan restoran secara umum terdiri dari cutllery, silverware, chinaware,
glassware, service equipment, furniture, linen, stationary, entertainment
equipment. Peralatan restoran harus dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan
restoran.
Pemilihan peralatan restoran ditentukan oleh hal-hal berikut
ini: 1). Jumlah tamu yang akan datang, 2). Cara penyajian makanan, 3). Denah
dari ruang makan (lay out), 4). Mudah disimpan dan jika rusak mudah diperbaiki,
5). Model dan warna yang diinginkan, 6). Disesuaikan dengan kemampuan keuangan
perusahaan (restoran). (Sumber:
Jevery Paat, 2019:29)
Melihat hal ini, penulis yang mengampu mata pelajaran
Food and Beverage di Kelas XI Perhotelan mengkolaborasikan materi pembelajaran pengenalan
peralatan restoran melalui pemanfaatan media smart phone dengan beberapa
aplikasi pembelajaran, dengan harapan materi pembelajaran mudah di serap, minat
belajar siswa meningkat, dan hasil prestasi belajar mereka mengalami
peningkatan. Berdasarkan latar belakang di atas maka judul Best Practice ialah: “Virlan Milenial Untuk Pengenalan Peralatan
Restoran”
(Jevery Paat, 21/06/2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar